Beranda | Artikel
Mewaspadai Fitnah dan Tipudaya Iblis
Selasa, 4 Mei 2021

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Mewaspadai Fitnah dan Tipudaya Iblis adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Talbis Iblis. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary padaSenin, 14 Ramadhan 1442 H / 26 April 2021 M.

Ceramah Agama Islam Tentang Mewaspadai Fitnah dan Tipudaya Iblis

Perlu kita ketahui bahwa saat manusia diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah membekali mereka dengan syahwat dan keinginan agar dapat mendatangkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri mereka. Manusia juga dikaruniai rasa amarah, hingga ia dapat menolak sesuatu yang menyakitinya. Lebih dari itu manusia dianugerahi akal yang berfungsi untuk membimbing, mengarahkan mereka, bersikap adil dan seimbang dalam mendatangkan ataupun menjauhi sesuatu.

Sementara setan yang diciptakan Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menggoda manusia agar mereka bersikap berlebihan dalam mendatangkan atau menjauhi sesuatu sehingga keluar dari keadilan dan jatuh kepada kedzaliman/aniaya.

Oleh karena itu hendaknya siapa saja yang berpikir waras/berakal sehat, tentunya selalu waspada dan hati-hati terhadap musuh yang sudah menabuh genderang-perangnya sejak Adam diciptakan. Setan telah mendedikasikan umur dan seluruh hidupnya untuk menghancurkan anak-anak Adam. Itu adalah sumpahnya di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menyuruh anak Adam agar selalu berhati-hati terhadap tipu daya setan. Seperti yang Allah Subhanahu wa Ta’ala sebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 168-169:

…وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ ‎﴿١٦٨﴾‏‏

Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah (tipu daya/siasat) setan, dia adalah musuh yang nyata bagi kamu.” (QS. Al-Baqarah[2]: 168)

إِنَّمَا يَأْمُرُكُم بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَن تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ ‎﴿١٦٩﴾‏

Sesungguhnya setan menyuruhmu untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang jahat dan keji, dan menyuruh kamu untuk mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Al-Baqarah[2]: 169)

Ini adalah tipu daya setan kepada umat manusia, menjerumuskan mereka kepada perkara-perkara yang buruk dan keji. Dan perbuatan yang paling keji adalah berbicara tentang Allah tanpa ilmu. Karena berbicara tentang Allah tanpa ilmu adalah sumber dari segala kejahatan dan keburukan. Tidaklah manusia menyembah selain Allah karena mereka berbicara tentang Allah tanpa ilmu.

Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan:

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِالْفَحْشَاءِ….

Setan menakut-nakuti kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu untuk berbuat keji…” (QS. Al-Baqarah[2]: 268)

Ini adalah salah satu langkah setan untuk menjerumuskan anak Adam. Ia menakut-nakuti dengan kefakiran/kemiskinan dan selanjutnya setan akan menumbuhkan dalam hati manusia dua sifat, yaitu tamak dan kikir. Kalau dua sifat ini ada pada seorang insan, maka genaplah keburukan pada dirinya berkaitan tentang harta.

Dia menjadi orang yang tamak/rakus dalam mencari dunia tanpa ada batas-batas halal dan haram. Dia juga akan menjadi kikir, yaitu menahan hak orang lain pada hartanya. Allah mengatakan:

وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِّلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ

Pada harta mereka terdapat hak bagi orang yang meminta maupun yang tidak meminta.“(QS. Az-Zariyat[51]: 19)

Bagaimana setan menumbuhkan perbuatan keji berupa rakus dan kikir? Yaitu dengan menakut-nakuti kamu dengan kemiskinan.

Demikian juga dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

…وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَن يُضِلَّهُمْ ضَلَالًا بَعِيدًا

Dan setan berkehendak menyesatkan manusia dengan kesesatan yang sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisa`[4]: 60)

Ketika seseorang sudah tersesat, bukan berarti setan membiarkannya begitu saja. Tapi setan akan terus menyesatkannya sampai kesesatan yang terjauh. Setan tidak puas seorang sesat yang biasa-biasa saja, tapi akan disesatkan sejauh-jauhnya supaya dia tidak bisa kembali lagi ke jalan yang benar.

Sebelumnya kita telah membahas tentang bagaimana munculnya firqoh-firqoh bid’ah di dalam Islam dan bagaimana perkembangan bid’ah di dalam Islam. Mulai dari hal-hal yang ringan dan remeh, sampai akhirnya bid’ah itu pada perkara-perkara yang sangat sensitif, yaitu berkaitan dengan Dzat Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/50173-mewaspadai-fitnah-dan-tipudaya-iblis/